Kalau satu hari nanti aku bertemu Tuhan, aku ingin bertanya. Sederhana saja. "Tuhan, apa sih bahan dasar dibuatnya cinta?" Aku penasaran sekaligus bingung. Mengapa cinta itu seperti perasaan yang sangat rumit, sukar digambarkan, tapi nyata jelas dirasakan. Salah satu kerumitannya mungkin kalau orang yang sedang jatuh cinta itu bertemu dengan orang yang disukai. Di satu sisi hati ingin sekali bertemu. Tapi sisi yang lain ada rasa takut yang sangat besar. Kerumitan ini masih bisa dijelaskan sih. Yah, namanya orang jatuh cinta, pasti ingin sekali menghabiskan waktu bersama, sekadar ngobrol atau bercanda. Tujuannya ya supaya banyak momen yang akhirnya nanti bisa dikenang waktu berdua. Atau bisa juga supaya makin mengenal dia.
Jeleknya nih, orang yang lagi jatuh cinta itu selalu takut kecewa. Kecewa kalau ternyata respon orang yang disukai tidak sesuai harapannya. Jadi, selalu timbul kerumitan dalam hati dan pikiran. Hati kangen tapi pikiran takut. Mungkin namanya disonansi kognitif (eh, ngga nyambung yaa..)
Cinta juga sulit untuk digambarkan. Puisi dan lagu2 yang dibuat para pujangga bagi aku ngga cukup untuk menggambarkan keindahan dari rasa cinta itu. Eh salah, mungkin harus dikoreksi. Cinta ngga selalu indah juga. Waktu cinta harus berkorban, itu rasanya sakit sekali. Aku berpikir begitu pasti karena ada yang namanya pengalaman pribadi di dalamnya. Tapi memang benar. Ketika cinta harus membuktikan ketulusannya itu butuh pengobanan besar. Satu tubuh harus merasakan sakit karena hati terluka. Terluka karena tuntutan cinta yang tulus. Ketika sapaan tidak digubris dan perhatian dianggap sampah, itu menyakitkan.
Struktur ego-ku meminta tindakan. Dorongan id begitu kuat untuk menuntut pembalasan. Pembalasan yang harus jauh jauh jauh lebih dahsyat dari yang diterima. Super ego tidak tahu berada di mana. Tidak kedengaran suaranya. Lah jadilah aku bingung. lagi-lagi karena cinta. Cinta bilang "Pahami dia". Kemudian cinta juga bilang "Jangan membalas yang jahat padanya". Dan akhirnya untuk terakhir kali cinta bilang "Tidak apa-apa, yang penting dia bahagia". Kemudian, aku semakin sadar cinta benar2 rumit...
Monday, March 13, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

1 comment:
sakit yah?? sama..
Post a Comment