"Gangguan kecemasan lulusan baru" merupakan kecemasan yang terjadi pada seorang yang baru lulus kuliah yang bersiap untuk memasuki dunia kerja. Kecemasan ini meliputi dua masalah pokok yaitu: kecemasan dalam bidang pekerjaan/karir dan pasangan hidup.
Dalam karir, kecemasan yang terjadi misalnya, cemas membayangkan tidak mendapat pekerjaan, cemas menghadapi panggilan wawancara kerja, cemas karena ketidakjelasan bidang kerja yang diminati/mau diambil, cemas memikirkan keharusan untuk segera mendapat pekerjaan tetap sementara usia semakin bertambah dan mendekati "expired fresh employee age".
Selain itu (pada perempuan, khususnya) ada juga kecemasan karena membayangkan tidak mendapatkan pasangan hidup yang tepat, cemas akan hidup sendirian sampai tua atau hidup dengan orangtua selamanya, cemas juga memikirkan kemungkinan diri sendiri mentoleransi standar pasangan hidup yang sudah ditetapkan hanya karena berpikir bahwa mungkin standar ini terlalu sulit sehingga belum terwujud juga.
Gangguan kecemasan ini sebetulnya sudah mulai muncul sejak tahun ketiga/keempat kuliah. Namun onsetnya terjadi saat selesai sidang sampai dengan pasca wisuda.
Beberapa gejala yang terjadi adalah:
1. Sering melamun dan berpikir sendiri saat melakukan pekerjaan rutin yang tidak memerlukan konsentrasi, misalnya menyeterika, jaga toko, mengamati orang berlalu lalang, dsb.
2. Cenderung sensitif dengan sikap dan pembicaraan orangtua/kerabat yang berbau "perjodohan" dan "pekerjaan atau aktivitas yang dijalani sekarang". Akibatnya bisa jadi mengalihkan pembicaraan, atau sebaliknya menjadi marah.
3. Sibuk mencari lamaran pekerjaan di sana sini dan meng-apply sebanyak2nya, tanpa mempertimbangkan atau bahkan mengetahui dengan pasti perusahaan dan posisi apa yang sedang ingin di"lamar"
APa yang harus dilakukan? Tentu saja, harus berpikir dan bertindak positif, bukan??
Pikirkanlah bahwa hidupmu masih muda, masih banyak waktu dan kesempatan menggali potensi diri. Yang penting, jangan takut mencoba! Jangan takut gagal! Jangan takut terlihat sendirian! Naikkan harga di pasaran! (baik pasaran kerja maupun pasaran jodoh). Karena takut mencoba berarti menyerah sebelum berperang, dan takut gagal berarti tidak berani mengambil risiko dalam hidup (di mana sebetulnya kalo dipikir2, risiko terburuk yang terjadi kalo gagal masih lebih kecil dibanding keuntungan yang diperoleh kalo berhasil!!)
Jadi, nyamanlah dengan dirimu sendiri, hijaukanlah padang rumputmu sendiri, mengintiplah ke padang tetangga yang lebih hijau agar tau pupuk apa yang digunakan dan jam berapa disiram. Amati polanya dan cobalah meniru. Kalo ternyata gagal, cari rumput lain yang tidak sehijau tadi, karena mungkin step ini yang seharusnya dilompati dulu, namun terlewati karena terlalu bersemangat. (^o^)
(Kedengarannya gampang kali yaa??! Empang!!! Ngomong seenaknya, emang usaha gw selama ini cuma ece ece apa?? Empati donk! Ngasih saran yang bukan solusi!!)
Terserah lah, pikiran mau bilang apa. Berusaha berpikir positif saat lagi kalut emank susah. Makanya saya tulis kata2 penyemangat ini waktu saya lagi baik2 saja. Pokoknya saya percaya, "Seribu jalan menuju roma". Itu kata2 saya sendiri, masih hipotesa tapi saya berniat membuktikannya. Di samping itu saya juga masih punya Tuhan yang tau masa depan saya.
Jadi tetaplah semangat mengusahakan masa depan kita.
(... tulisan ini terinspirasi dari kehidupan saya sendiri yang sedang saya renung2kan. Terkadang dengan menulis, saya merasa dapat mengobati jiwa saya sendiri yang sedang rapuh. Tulisan ini adalah semacam mekanisme pertahanan diri saya (refleksi) terhadap hidup yang sedang saya jalani. Oleh karena itu, dengan penuh kesadaran akan keegoisan diri, tulisan ini pertama2 ditujukan bagi diri saya sendiri, dan terakhir kepada pembaca yang juga seorang "fresh graduate yang belum bekerja" dan "single" serta mencemaskan kedua hal tsb, sama seperti saya...)
Sunday, September 09, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
hai kak, apakah artikel ini ada versi jurnalnya? untuk refereni skripsi ^^ terimakasih sebelumnya
Post a Comment